Ini Manfaat Daun Bidara dalam Islam

Ini Manfaat Daun Bidara dalam Islam


Fikroh.com – Dinamakan Sidr dalam literatur bahasa arab, adalah nama lain dari daun bidara. Bagi umat islam terkhusus praktisi kesehatan Nabi (thibbun nabawi) daun bidara menjadi salah satu obat yang disarankan. Oleh karena itu bidara memiliki tempat tersendiri bagi kaum muslimin, baik sebagai obat medis maupun non medis, seperti gangguan jin dan sihir.

Tanaman bidara termasuk jenis pohon kecil yang memiliki daun berwarna hijau dan tumbuh di wilayah Afrika Utara serta daerah tropis lainnya. Di Indonesia sendiri, tanaman ini banyak ditemukan di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.

Tahukah anda, jika BIDARA adalah salah satu tanaman yang disebutkan namanya dalam Al-Qur’an dan Hadits Nabi. Salah satunya terdapat dalam QS Saba ayat 16.

“Tetapi mereka berpaling, dan Kami mendatangkan banjir besar kepada mereka dan menggantikan kedua kebun mereka dengan dua kebun yang ditumbuhi (pohon) dengan buah pahit, satu pohon Atsl dan beberapa pohon Sidr (bidara).”

Dalam beberapa hadits Nabi Muhammad SAW juga disebutkan tentang anjuran penggunaan daun bidara.

“Mandi dengan cara menyiram tiga kali, lima kali atau lebih air yang dicampur dengan daun bidara jika dirasa perlu dan buat yang terakhir dengan kafur kamper (pengharum).” (HR Bukhari dan Muslim)

Apa Khasiat Daun Bidara?

Khasiat daun bidara tentunya sudah tidak diragukan lagi seperti yang disebutkan dalam Al-Qur’an dan Hadist. Padahal, efektivitas daun bidara juga telah diteliti secara ilmiah. Beberapa penelitian menyebutkan beberapa manfaat daun bidara, di antaranya sebagai antimikroba, kanker, antidibetik, dan obat antiradang.

Berikut beberapa manfaat daun bidara:

1. Antimikroba

Manfaat terbaik daun bidara adalah sebagai agen antimikroba. Baik bakteri, jamur maupun parasit. Beberapa zat aktif yang terdapat pada ekstrak daun bidara menunjukkan potensi tersebut adalah alkaloid, flavonoid, tanin fenolik dan saponin.

Salah satu bahan aktif daun bidara yang berperan sebagai antibakteri adalah saponin. Saponin adalah glikosida kompleks. Senyawa ini bersifat polar dan larut dalam air (hidrofilik) dan sering disebut surfaktan alami karena dapat menurunkan tegangan permukaan.

Kandungan lain seperti alkaloid, flavonoid dan tanin juga menunjukkan aktivitas antimikroba. Mekanisme antimikroba dari alkaloid adalah mencampurkan komponen petidoglikan menjadi bakteri sehingga lapisan dinding sel mikroba tidak lagi terbentuk dan menyebabkan sel mikroba mudah hancur.

2. Membantu penyembuhan luka

Daun biadara juga dapat digunakan untuk mempercepat proses penyembuhan luka. Karena daun bidara memiliki sifat anti inflamasi dan antibakteri yang sangat membantu untuk mempercepat proses regenerasi kulit.

Selain itu, kandungan senyawa glikosida pada daun bidara juga dapat menghilangkan noda pada kulit dan menyembuhkan luka bakar. Luka pada kulit seperti lecet, luka atau tergores.

Cara penggunaannya pun cukup mudah. Anda bisa mengambil bubuk ekstrak daun bidara lalu mencampurkannya sedikit dengan air. Oleskan ke area tubuh yang terluka.

3. Cegah depresan

Daun bidara mengandung alkaloid dan flavonoid yang dapat menghambat kerja monoamine oksidase. Dengan demikian, kerusakan neurotransmiter saraf pusat seperti serotonin dan katekolamin yang memengaruhi otak terhambat. Dan meningkatkan potensi stimulasi sistem saraf pusat yang menghambat depresi.

Selain itu daun bidara juga bisa menjadi antioksidan. Ekstrak daun bidara memiliki aktivitas antioksidan yang kuat, hal ini disebabkan kandungan plavanoid di dalamnya.

Plavanoid mereduksi senyawa yang dapat menghambat banyak reaksi oksidasi dengan cara mentransfer senyawa elektron ke senyawa radikal bebas sehingga senyawa radikal bebas menjadi stabil dan tidak terjadi reaksi oksidasi.

4. Cegah kanker

Dalam daun bidara juga terdapat senyawa alkaloid, saponin, triterpenoid dan steroid yang memiliki efek sitotoksik seperti kanker. Dimana diketahui bahwa senyawa tersebut menghasilkan senyawa pereduksi yang dikenal sebagai quercetin.

Quercetin, yang diklasifikasikan sebagai antioksidan, memiliki aktivitas melawan protein reseptor proto-onkogen tirosin kinase dan sintase uridin 5-monofosfat.

Sebagai reseptor obat anti kanker yang pada akhirnya dapat menghambat DNA topoisomerase pada sel kanker, yang menghambat pertumbuhan sel kanker.

5. Bantu Atasi masalah kewanitaan

Keputihan seringkali menjadi masalah bagi sebagian wanita. Kandungan anti jamur dan antibakteri pada daun bidara dapat membantu mencegah keputihan pada area kewanitaan.

Untuk menggunakannya, Anda bisa mencampurkan air yang dibasahi daun bidara untuk membersihkan area tersebut. Lakukan ini secara teratur atau hanya setelah mandi.

6. Mengurangi kolesterol

Kolesterol jahat atau LDL dalam darah bisa turun jika Anda mengonsumsi serat larut air. Serat dapat diperoleh dari air rebusan daun bidara.

Ekstrak daun bidara ini dapat mengikat kolesterol dalam sistem pencernaan dan meluruhkan melalui tinja.

Aktivitas antidiabetik ekstrak daun bidara juga diperoleh melalui mekanisme penghambatan enzim pengurai karbohidrat menjadi glukosa di saluran pencernaan.

Daun Bidara untuk Gangguan Jin

Manfaat lain dari daun yang berasal dari pohon surga ini adalah untuk pengobatan gangguan jin, seperti sihir dll.

Selain itu Rasulullah SAW pernah, meminta agar putrinya yang sudah meninggal dimandikan dengan air yang dicampur Sidr.

Ambil 7 lembar daun bidara segar. Tumbuk menggunakan batu atau alat tumbuk yang ada hingga halus. Selanjutnya siram atau tuangkan tumbukan daun bidara ke dalam bak mandi dengan kadar air cukup untuk kebutuhan mandi anda.

Selanjutnya bacakan ayat-ayat ruqyah yang meliputi:

  • Surat alfatihah dibaca 7x
  • Al-Baqarah ayat 1-5
  • Ayat kursi
  • 3 Ayat terakhir surat Al-Baqarah
  • Surat taha 65-70
  • Muawidzatain dan al-Ikhlas dibaca 3x
Kemudian tiupkan kedalam air campuran daun bidara tadi.

Selanjutnya minumlah sebanyak tiga kali, lalu mandi dengan sisa air. Dengan demikian, insya Allah penyakit sihir dan pengaruh jin akan hilang. Dan bila perlu dapat diulang dua kali atau lebih sampai penyakit sihir benar-benar hilang. Ini telah banyak dipraktekkan, dan dengan izin-Nya, Allah telah memberikan manfaat. Perlakuan ini juga sangat baik untuk suami istri yang tidak bisa jima ‘(senggama) karena terkena sihir.

About semar galieh

Check Also

Bolehkah Mengakikahi Diri Sendiri Setelah Dewasa?

Fikroh.com – Sebelumnya perlu untuk diketahui, bahwa akikah hukumnya sunah muakadah (sunah yang ditekankan), bukan …