Keutamaan Membaca Doa Setelah Makan, Dapat Diampuni Dosa

Keutamaan Membaca Doa Setelah Makan, Dapat Mengampuni Dosa

Fikroh.com – Diantara luasnya Rahmat Allah kepada hambaNya yang beriman adalah Dia memenuhi kebutuhan hambaNya memberi mereka makan dan minum, sekaligus mengajari mereka agar bersyukur atas nikmat tersebut, dan jika mereka melakukannya, maka dosanya yang telah lalu akan dihapus. Sungguh karunia kenikmatan dunia dan akhirat dari sang Maha Pengasih lagi Penyayang.

Tahukah anda, jika usai makan dan minum membaca doa hal itu bisa menghapuskan dosa-dosa. Iya betul sekali keutamaan doa setelah makan adalah bisa menghapuskan dosa yang telah lalu.

Al-Imam Bukhari adalah salah satu ulama yang meriwayatkannya, namun riwayatnya melalui perantaraan muridnya yaitu al-Imam Tirmidzi dalam “Sunannya” (no. 3458) yang berkata :

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ ، قَالَ : حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يَزِيدَ الْمُقْرِئُ ، قَالَ : حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ أَبِي أَيُّوبَ ، قَالَ : حَدَّثَنِي أَبُو مَرْحُومٍ ، عَنْ سَهْلِ بْنِ مُعَاذِ بْنِ أَنَسٍ ، عَنْ أَبِيهِ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ” مَنْ أَكَلَ طَعَامًا، فَقَالَ : الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَطْعَمَنِي هَذَا وَرَزَقَنِيهِ مِنْ غَيْرِ حَوْلٍ مِنِّي وَلَا قُوَّةٍ ؛ غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ “. هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ غَرِيبٌ، وَأَبُو مَرْحُومٍ اسْمُهُ عَبْدُ الرَّحِيمِ بْنُ مَيْمُونٍ.

“Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ismail (yakni Bukhari, pent.) Ia berkata, telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Yazîd al-Muqri` ia berkata, telah menceritakan kepada kami Sa’îd bin Abî Ayyûb ia berkata, telah menceritakan kepadaku Abû Marhûm, dari Sahl bin Mu’âdz bin Anas dari bapaknya beliau radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “barangsiapa yang makan makanan, lalu berdoa “segala puji bagi Allah yang telah memberiku makanan ini dan memberikan rizki kepadaku tanpa daya dan kekuatan dariku”, niscaya ia akan diampuni dosanya yang telah lalu.”

Kemudian terkait sanad hadits diatas, maka para perawinya tsiqah, kecuali Abu Marhûm, nama aslinya Abdur Rahîm bin Maimûn, dinilai oleh Al Hafizh dalam “at-Taqrîb” sebagai perawi yang “Shaduq, ahli zuhur”. Kemudian Sahl bin Mu’âdz bin Anas, dinilai oleh Al Hafizh juga dalam “at-Taqrîb”, “laa ba’sa bih, kecuali riwayatnya Zabân darinya.

Oleh sebab itu, minimalnya sanad hadits diatas adalah HASAN. Al-Imam Tirmidzi rahimahullah setelah meriwayatkan hadits ini, beliau memberikan penilaian :

هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ غَرِيبٌ

“ini adalah hadits hasan gharîb.”

Al-‘Alamah Abdul Muhsin al-‘Abbad hafizhahullah mengambil faedah hadits lebih umum lagi yakni semua kenikmatan yang Allah berikan kepada kita, tidak terbatas hanya dalam pakaian dan makanan, maka tatkala seseorang bersyukur dengan mengucapkan Hamdalah, akan diampuni dosanya yang telah lalu oleh Allah yang Maha Pengampun.

Kesimpulan

Berdasarkan hadits diatas, maka doa setelah makan berbunyi;

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَطْعَمَنِي هَذَا وَرَزَقَنِيهِ مِنْ غَيْرِ حَوْلٍ مِنِّي وَلَا قُوَّةٍ 

Dari keterangan hadits diatas dapat diambil kesimpulan bahwa berdoa setelah makan adalah merupakan sunnah yang dicontohkan oleh nabi. Dan bahwa doa setelah makan dapat menghapuskan dosa-dosa yang telah berlalu.

Segala puji bagi Allah atas karuniaNya yang sangat luas dan tak terbatas.

About semar galieh

Check Also

Bolehkah Mengakikahi Diri Sendiri Setelah Dewasa?

Fikroh.com – Sebelumnya perlu untuk diketahui, bahwa akikah hukumnya sunah muakadah (sunah yang ditekankan), bukan …