Fikroh.com – Dayah Insan Qur’ani (IQ) berduka, kabar meninggalnya alumni pertama IQ datang dari Negeri para Nabi (kinanah) di pagi hari Kamis 8 Juli 2021. Tersebar berita bahwa alumni IQ bernama Septia Ulfa Lestari menghembuskan nafas terakhirnya pada Rabu malam, jam 22:30 di Rumah Sakit Bedayat, Hayy Tsamin, Mesir.
Menurut info, Almarhumah Tari memang sedang dalam keadaan kurang sehat dalam seminggu ini, namun dua hari terakhir sudah kembali sembuh. Malamnya tadi tiba-tiba nampak kurang sehat, dan butuh penanganan medis. Qadarullah almarhumah menghembuskan nafas terakhir sesampainya di rumah sakit.
Tari yang berasal dari Nagan Raya ini adalah putri dari Bapak Mujiatno dan Ibu Sudartik Asal dari Nagan Raya. Tari ada salah satu sosok alumni yang dikenal sangat rajin dalam belajar. Pandai Bahasa Arab dan Bahasa Inggris, dan di tahun 2019 dia telah mengkhatamkan hafalan Al-Qur’an 30 Juz. Sejak sekolah Di Dayah Insan Qur’ani dia dikenal sebagai anak yang berprestasi di kelas dan terus mempertahankan prestasinya hingga di tingkat perguruan tinggi. Selama kuliah di kampus Al-Azhar, dia pernah meraih nilai cumlaude.
Salah satu prinsip hidup yang Tari pegang dan dia menulis prinsip ini di kamarnya adalah hadist Rasulullah Saw yang berbunyi:
إن الله يحب إذا عمل أحدكم عملا أن يتقنه
Dengan berpegang pada prinsip ini, Tari kemudian terus berjuang dengan sungguh-sungguh dan tekun belajar di bidangnya.
“Kalau udah ujian kampus, dia rela dengan apapun hasil yang dia dapat. Tapi usaha dia, nggak boleh kurang. Dia akan berjuang semaksimal mungkin. Kalau ada materi yang belum dia kuasai, dia terkadang menyalakan diri sendiri. Kenapa nggak tamam. Kalau dia udah betul-betul belajar tapi dia nggak bisa, dia baru pasrah di situ. Ucap Nur Akmalia, teman dekat Almarhum
“Ada satu hadis yang biasa jadi pengingat antar kami berdua. Hadis tentang 3 amalan yang sangat dicintai oleh Allah..
عن عبد الله بن مسعود رضي الله عنه قال: سألت النبي صلى الله عليه وسلم أي العمل أحب إلى الله؟ قال: “الصلاة على وقتها”, قلت: ثم أي؟ قال: “بر الوالدين”, قلت: ثم أي؟ قال: “الجهاد في سبيل الله”,
Dari Abdullah Ibnu Mas’ud Rhadiyallallu ‘anhy berkata, ‘Aku bertanya kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tentang amalan apakah yang paling disukai oleh Allah Ta’ala? Beliau menjawab, “Shalat pada waktunya.” Kemudian apa? Beliau menjawab, “Berbuat baik kepada kedua orangtua.” Kemudian apa? Beliau menjawab, “Jihad fi sabilillah.”.
Dan hadis ini sering menjadi pengingat dalam saat terakhir kebersamaan kami. Jika sudah Azan, dengan nada khasnya dia bertanya: ayyu ‘amal ahabbu illlahh Bunn? Saya menjawab ash shalatu ala waktiha. Setelah itu kami bergegas untuk shalat”, Lanjut Nur Akmalia.
Awal masuk tahun 2021, Tari bersama temannya membuat target bersama. Apa resolusi kedepan? apa yang harus kita dapat? apa yangg harus kita rubah dari pribadi kita?
Dan dia bersama teman-temannya cuma buat 3 target:
1. Shalat tepat waktu terutama subuh
2. Istiqamah ngaji tashawuf sama syeikh fathi hijazi.
3. Istiqamah ngaji sama Syeikh Ayyub
“Sebenarnya terlalu banyak target kami bersama, tapi mau gimana, ternyata Allah duluan memanggilnya”, Ucap Nur Akmalia.
Berikut beberapa ucapan bela sungkawan dan kesaksian tentang sosok Tari dari guru-gurunya dan teman-temannya di Dayah Insan Qur’ani.
– “Innalilahi wa Innailaihi Raaji’un. Sosok yang dirindukan surga InsyaAllah. Saya rasa tidak berlebihan jika saya bersaksi bahwa ia adalah wanita shalihah. Semua guru mengenalnya sebagai sosok yang baik, pintar, hafizah dan berprestasi. Bahkan di tingkat internasional dia pernah mendapatkan nilai cumlaude di kampus Al-Azhar. Tinggal satu tingkatan lagi untuk menyelesaikan kuliah S1 nya. Tapi Allah memanggilmu kembali kepadaNya. Allah ingin memberimu pahala syahid untuk setiap perjuanganmu menuntut ilmu. Semoga Allah meridhaimu, Nak. Memanggilmu dengan lembutmu. Wahai jiwa-jiwa yang tenang. Pulanglah kepada Rabb-Mu dengan hati yang ridha dan diridhaiNya, maka masuklah kedalam golongan hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surgaKu. Aamiin. Selamat jalan alumni terbaik pertama Dayah Insan Qur’ani.Semoga Allah menempatkanmu di tempat yang mulia, Jannatul Firdaus. Allahummaghfir Laha Warhamhaa.” (Ustazah Istiqamah)
– Malam ini kita masih sendu, alam beberapa hari ini juga demikian seakan ikut memberi rahmah menyambut syahidah Tari, sosok jiwa yang selalu tenang, teduh, bahkan hingga di akhir hembusan nafasnya Tari berpulang dalam keadaan terbaik penuh ketenangan. Setiap kali teringat almarhumah, yang terlintas adalah ia yang selalu tersenyum, rajin, kuat menghadapi segala kondisi. Sudah terlalu banyak orang shalih/hah bersaksi bahwa Tari adalah sosok yang sangat luar biasa. Salah satu kenangan indah saya dengan Tari adalah saat mendampinginya mengikuti Porseni di Takengon saat dia duduk di bangku kelas dua Aliyah di Dayah Insan Qur’ani. Selamat jalan Tari. Semoga Allah jumpakan kita lagi disurgaNya. Benar kata Ali Bin Abi Thalib, dunia hanyalah mimpi dan kita akan terbangun ketika kita mati. (Ustazah Zikrina)
– Hanco hate lon hai aneuk meutwah nibak bengohnyo. Metuwah gata hai aneuk meutuwah. Thon yang ka u likot wate ta gisa u Nanggroe, tajak saweu lon tuan u rumoh, ta bri haba nyan bahwa gata ka khatam Al-Qur’an. Meutuwah gata aneut meutuwah asoe surga. Salah sidroe aneuk murid lon tuan paleng meutuwah, lembut that hate gata aneuk meutuwah. Watee gata saket, hana nyang di tubit dari babah gata kecuali bismillah, bismillah, bismillah. (Ustadz Mujtahid)
– Tahun lalu kita duduk bersama-sama dalam satu forum untuk memberikan motivasi untuk Santriwati Dayah Insan Qur’ani tentang kuliah. Tari dikenal dengan sosok yang lembut dan shalihah Insya Allah. Mendengar cara dia berbicara, terbesit harapan agar nanti setelah selesai kuliahnya di Mesir, dia bisa menjadi penerus terbaik untuk mengabdi di Dayah Insan Qur’ani. Tapi Allah ternyata lebih sayang dengan Tari. Allah sayang Tari dan memanggil Tari dengan cara terbaik, Husnul khatimah Insya Allah. Terimakasih, Tari. Karena saat pulang ke Aceh sudah menyempatkan diri untuk memberi motivasi untuk adik-adik Tari di Dayah Insan Qur’ani. Alhamdulillah beberapa Santriwati yang duduk di forum itu telah lulus di Al-Azhar untuk melanjutkan perjuangan Tari. Selamat rehat di surga Allah, Tari. Tunggu kami di sana. Kita rehat sama-sama nanti di sana. Semoga Allah panggil kami yang masih di dunia ini dengan cara terbaik, husnul khatimah. (Ustazah Majidah Nur)
– Anak baik rajin dan pinter di kelas kami dulu. In sya Allah husnul khatimah. Jadi terkenang lagi masa.masa indah angkatan pertama dulu dikelas. Semangat kalia anak anak tu belajar. Ulfa lestari tu yg paling rajin belajar dan konsul (Ustazah Eri)
– Telah berpulang ke Rahmatullah sahabat kami yang paling bagus akhlaknya, yang paling rajin ibadahnya dan paling bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu. Masih terngiang-ngiang pertemuan kita ditahun lalu, saat tari bilang : mun, impian harus selalu digantungkan kepada Allah daan sekarang Tari sudah duluan
kembali. Insyaallah, tahun depan ana pulang lagi mun tapi, kenyataan kita tidak bisa bertemu dan bercerita lagi di dunia. (Muna Mawaddah, Sahabat Tari)
Catatan dari ustazah Majidah