Fikroh.com – Mempelajari Sirah Nabawiyah adalah bagian dari keilmuan Islam yang tak boleh ditinggalkan. Namun untuk mendapatkan informasi lengkap dan singkat tentang perjalanan hidup Rasulullah tidak mudah. Oleh sebab itu pada tulisan ini akan disajikan ringkasan Sirah Nabawiyah yang cocok dijadikan bekal dasar wawasan sejarah Nabi.
Sistematika penulisan sirah nabi disini mengacu pada tahun. Yang dimulai dari 0 tahun hingga hari wafatnya Baginda Nabiyullah Muhammad SAW. Berikut tulisan selengkapnya.
Umur 0-1 tahun
Lahir di Mekkah pada hari Senin
Halimah Sa’diyah membawanya pulang untuk memberikan ASI ke rumahnya di pegunungan, dengan tujuan untuk melindunginya dari polusi dan menjadi orang Arab yang lebih baik.
Halimah yang dulunya miskin menjadi kaya dalam hadirnya seorang nabi yang masih bayi saat itu. Unta dan kambing mendapatkan lebih banyak berkah.
Umur 2 Tahun
Kelahiran khalifah Abu Bakar As Sidiq r.a.
Umur 3-5 Tahun
Diberitakan bahwa pada salah satu masa Nabi ada pembelahan dada Nabi yang mulia. Oleh malaikat saat dibesarkan oleh Halimah di desa Bani Sa’d.
Hikmahnya membelah dada nabi dan membersihkannya adalah bagian dari bentuk Rahmat Allah, agar setan terhalang dari hati nabi serta iblis yang terkutuk tidak mendapat bagian dari anugrah nabi. Karena dia diutus ke bumi Rahmatan lil ‘alamin, yaitu membawa pesan damai ke seluruh penjuru alam dan setan termasuk di antara penghuni dunia ini, bagian ini dikeluarkan, untuk kemudian iblis akan menerima rahmat dan kasih sayang darinya yang sempurna.
Umur 5 Tahun
Usai berpisah, RASULULLAH segera diantar Halimah kepada ibunya karena tak tahan khawatir akan terjadi sesuatu yang tak tertahankan karena cintanya yang besar kepada Nabi.
Umur 9 Tahun
Ia diundang oleh pamannya Abu Thalib untuk berdagang di Syria (sekarang Syria terbagi menjadi empat negara Lebanon, Palestina, Syria, Jordan). Dan di tengah perjalanan, ia bertemu dengan BUHAIRO, seorang pemuka agama yang masih mengikuti syariat Nabi Isa. Kemudian Buhairo melihat beberapa tanda kenabian Nabi, diantaranya bahwa setiap dia berjalan, selalu ada awan yang melindunginya dari terik matahari. Ketika dia memerintahkan Abu Thalib untuk membawa Nabi pulang untuk menghindari gangguan oleh orang-orang Yahudi yang takut untuk mengenali tanda-tanda kenabian tersebut.
Umur 12 Tahun
Pamannya Abu Thalib mengundangnya untuk berdagang ke Syria, dan kali ini dia berhasil sampai kembali ke Mekah.
Umur 14 Tahun
Ada perang di Mekah yang dimenangkan oleh Mekah.
Usia ± 18 Tahun
Saat remaja, Rasulullah melihat pergaulan remaja di Mekkah yang suka terjaga dan tertarik untuk bergabung dengan mereka. Jadi dia juga mencoba suatu malam untuk pergi ke kota untuk ‘begadang’, tetapi dia sangat dekat dan tidak memiliki kesempatan untuk melihat pertemuan tersebut, dan dia dilindungi oleh Tuhan dari hiburan sia-sia oleh rasa kantuk yang semakin berat hingga tidur nyenyak sehingga matahari pagi yang terik membangunkannya dari tidurnya. Hal yang sama diulangi malam berikutnya hingga dia berkata “sejak itu saya tidak pernah tertarik pada pergaulan yang isinya hanya kelalaian”.
Hal itu menunjukkan bahwa Rasulullah adalah manusia biasa dan bukan malaikat, melainkan bahwa ia adalah kekasih Allah yang selalu mendapat perlindungan ekstra dari sifat yang memalukan, demikianlah pemuda yang menyibukkannya dengan ibadah, mendapat perlindungan di padang MAHSYAR menurut hadits Nabi.
Umur 25 Tahun
Berunding bekerja sama dengan Siti Khodijah dengan perantara budaknya yang bernama Maisaroh, dalam perjalanannya, Maisaroh menemukan banyak mukjizat, baik dzohir maupun spiritual, serta akhlak mulia Nabi, ditambah dagangan yang dijual Nabi. Kemudian tersiar kabar tentang akhlak Nabi Siti Khodijah dan akhirnya dia melamar Nabi, yang langsung diterima oleh Nabi. Banyak orang kaya menyarankan Siti Khodijah – yang dikenal sebagai janda yang sangat cantik, bermartabat dan kaya – tetapi semua ditolak karena akhlak Nabi jauh lebih menarik daripada uang yang melimpah para pria Mekah saat itu.
Dari pernikahannya dengan Sayyidatuna Khodijah Al Kubro, Rasulullah melihat enam putra dan putra:
- Abdullah.
- Qasim.
- Zainab.
- Ruqayyah.
- Umm Kulthum.
- Fatimah.
Rasulullah memiliki seorang putra, selain 6 orang anak yang berasal dari ibu Siti Khodijah yaitu Ibrahim. Putra dari ibu Mariyah Alqibtiyyah.
Semua putra nabi meninggal ketika mereka masih anak-anak.
Menantu nabi:
- RUQAYYAH r.a menikah dengan teman Utsman bin Affan.
- UMMI KULTSUM r.a juga menikah dengan sahabat Utsman bin Affan pasca meninggalnya Ruqayyah r.a
- ZAINAB r.a menikah dengan Abul ‘Ash bin Rabi’
- FATIMAH r.a menikah dengan Kholifah ‘Ali bin Abi Thalib r.a.
Umur 30 Tahun
Sayyidina ‘Ali bin Abi Thalib lahir
Umur 35 Tahun
Terjadi perombakan Ka’bah dan para kepala suku Mekah berjuang keras untuk ikut membawa Hajar Aswad kembali ke tempatnya setelah diturunkan untuk perbaikan. Jadi semua orang setuju bahwa Nabi Muhammad akan mengembalikannya. Dengan kebijaksanaannya dia menyebarkan serbannya dan meminta setiap kepala suku untuk memegang ujung serban dan mengambilnya di depan Hajar Aswad, hanya setelah dia berada di dekat Nabi. Ullah melihat Hajar Aswad diambil dengan tangan mulianya. Setiap kepala suku merasa bisa menerima dengan peristiwa ini dan mereka masuk dalam sejarah yang terbukti dengan pembahasan kita saat ini.
Umur 38 Tahun
Rasulullah SAW sering mulai menyendiri dan mengasingkan diri di gua Hiro untuk bersemedi tentang penciptaan Allah swt. Butuh waktu dua tahun sampai wahyu pertama di dalam gua.
Umur 40 tahun
Dapatkan wahyu pertama di Gua Hiro.
Saat itu, malaikat Jibril datang dalam bentuk aslinya, yang sangat besar dan berwibawa, dan berkata kepada Nabi SAW “iqro ‘.” (Baca) Nabi SAW menjawab “wa ma ana biqoori ‘.” (Saya tidak bisa membaca) maka nabi SAW seketat mungkin oleh bidadari Jibril a.s. Kemudian ulangi “iqro ‘.” Dan nabi (damai dan berkah Allah besertanya) menjawab dengan jawaban yang sama, kemudian nabi (damai dan berkah Allah besertanya) dipeluk untuk kedua kalinya dan diulang sampai ketiga kalinya, kemudian malaikat Jibril ( Peace be upon him) hom) ‘iqro’ bismi robbilladzi kholak ‘sempurna sampai selesai. Kemudian Malaikat Jibril berkata kepada Rasulullah untuk melihat “ANTA RASULULLAH”. Dengan demikian, dia sejak itu secara resmi diangkat sebagai utusan oleh Allah.
Di antara mereka yang memeluk Islam segera setelah Nabi melihat wahyu adalah:
- Sayyidatuna Khodijah
- Ali bin Abi Tholib
- Zaid Bin Haritsah
- Abu Bakar Assiddiq.
Dalam tiga tahun, Rasulullah telah melihat dakwah secara rahasia.
Umur 43 tahun
Dia diperintahkan dalam firman Allah Surat An Nahl: 94 untuk berdakwah secara terbuka.
Umur 45 tahun
Lahirnya Siti Aisyah r.a.
Hijrah pertama dalam Islam berjumlah 15 orang (11 laki-laki dan 4 perempuan) setelah HABASYAH / ETHIOPIA, dan bertambah menjadi ± 83 laki-laki dan 18 perempuan. Tetapi Rasulullah melihat bahwa dia tidak ikut dalam migrasi ini. Maka beberapa sahabat kembali ke MECCA, dan yang lainnya tetap di ETHIOPIE, sampai nabi SAW hijrah ke Medina, dan mereka semua mengikutinya ke Medina.
Umur 46 tahun
Umar ibn Khattab dan paman Nabi mengajak Hamzah ibn Abdul Mutthalib ke Islam tahun ini. Itu turun ke Sayyidina Umar yang masuk Islam tiga hari setelah Sayyidina Hamzah ra dan masih diangkat ke pangkatnya sampai dia menjadi khalifah kedua dan dimakamkan di sebelah Rasulullah SAW.
Umur 47 tahun
Embargo dari kaum kafir Quraisy kepada Nabi Saw dan kaum Muslimin, khususnya Bani Hasyim dan Bani Mutthalib. Mereka memutuskan untuk melarang kontak dengan Muslim, baik dalam perdagangan, pernikahan, kerjasama, dll. Bahkan kaum Muslimin mengungsi ke lembah yang disebut LEMBAH ABU THALIB, dan di sana mereka sangat menderita. Bahkan penembak jitu Sa’ad ibn Abi Waqqosh
Rasulullah pernah melihat malam yang gelap buang air kecil di selembar kulit kering, dan ketika mengetahui itu adalah sepotong kulit, segera diambil dan dimurnikan, kemudian direbus hingga empuk dan dimakan. wajah para sahabat kehijauan karena terlalu sering makan daun. Ini terjadi sampai dia berusia 49 tahun.
Umur 49 tahun
Berakhirnya embargo orang Quraish yang tidak percaya, dan Nabi serta Muslim kembali ke Mekah.
Di zaman ini juga terjadi keajaiban besar, yaitu terbelahnya bulan menjadi dua! Seperti yang dikatakan Allah swt dalam Surat Al-Qomar ayat 1. Mukjizat terbelahnya bulan pada awalnya merupakan permintaan orang-orang kafir di Mekah dengan dalih meminta bukti Nabi SAW, kemudian dengan izin Allah. bulan dibagi menjadi 2, yang turun setengah di atas gunung dan setengah lagi tetap di atas, dan kemudian dikembalikan ke tempatnya oleh nabi SAW. Mukjizat besar seperti ini membuat mereka tidak lagi beriman, melainkan semakin tertutup dan keras hati dari orang-orang kafir Mekkah, karena dengan mudahnya mereka menuduh Nabi SAW sebagai seorang pesulap. Jadi dalam ayat 3 Surat Al Qomar Allah berfirman: “Dan mereka (Nabi) meninggalkan dan mengikuti keinginan mereka, sedangkan setiap hal ada perintahnya”.
Umur 50 tahun
Di tahun ini, dua tokoh penting wafat dalam dakwah Nabi SAW. yaitu pamannya Abu Thalib yang selalu membuat amarah masyarakat Mekkah terhadap Nabi SAW. dan tiga hari kemudian juga istri tercinta, Siti Khodijah ra, pendukung misi Nabi SAW. Oleh karena itu tahun ini disebut sebagai tahun dukacita, selain dianggap sebagai tahun yang penting, juga karena beratnya proses dakwah.
Tahun ini Rasulullah SAW juga berdakwah di Thoi’f selama sebulan, namun mendapat reaksi yang sangat pedih yaitu dia berdarah karena dia dilempari batu disana oleh anak kecil. Malaikat pelindung gunung menawarkan nabi (damai dan berkah Allah!) Untuk mengangkat gunung dan mengatur orang-orang Thoif untuk perilaku mereka terhadap nabi (damai dan berkah Allah besertanya), tetapi dia menanggapi dengan doakan mereka dengan doa: “Ya Allah, berikan petunjuk kepada orang-orangku, mereka tidak memahaminya”
Umur 51 tahun
6 orang dari Anshor Madinah masuk Islam, tetapi sebanyak 9 jiwa bangsa jin juga masuk Islam. Sebagaimana disebutkan dalam Surat Al Ahqaf: 29.
Rasulullah Saw datang ke berbagai kelompok di Mina, Arofah dan sekitarnya untuk mengajak mereka masuk Islam.
Umur 52 tahun
Mukjizat Isra ‘wa Mi’raj terjadi pada malam 27 Rajab. Rasulullah melihat di sebelah kiri Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha di mana ada jiwa semua nabi yang diutus oleh Allah SWT dan semua orang shalat berjamaah dan Rasulullah melihat imamnya. Setelah itu, Allah naik ke langit pertama sampai ketujuh dan naik lagi ke Sidratul Muntaha. Rasulullah bertemu Allah secara langsung, dan hanya Rasulullah yang menerima kemuliaan ini di dunia. Dan Rasulullah mendapat perintah langsung dari Allah untuk sholat 5 kali sehari, hal ini berbeda dengan ibadah pada umumnya yang diturunkan melalui perantaraan malaikat Jibril. Oleh karena itu kita dapat memahami bahwa kewajiban sholat lima kali lebih tinggi dibandingkan dengan ibadah lainnya. Sehingga oleh Rasulullah SAW orang yang dengan sengaja meninggalkan shalat tanpa udzur dikelompokkan sebagai orang kafir.
Rasulullah mengadakan pertemuan dengan 73 pria dan 2 wanita dari suku Aus dan Khazraj dan berjanji setia kepada mereka.
Umur 53 tahun
Hijrah dari Mekah ke Madinah. Setelah menerima banyak gangguan dan ancaman dari orang-orang kafir di Mekah, Nabi SAW mendapat izin dari Allah untuk hijrah.
Keberangkatan pada hari Senin, juga pada hari Senin tanggal 12 Rabiul Awwal. Bersama dengan sahabat Sayyidina Abu Bakar as Shiddiq r.a dan menyewa jasa pemandu Abdullah Bin Uroiqit.
Rasulullah SAW dan Sayyidina Abu Bakar Shiddiq pergi dan beristirahat di gua Tsur selama tiga hari.
Asma putri Sayyidina Abu Bakar yang membawakan makanan untuk Rasulullah SAW. dan ayahnya.
Putra Sayyidina Abu Bakar yang tinggal di Mekkah ini bersikap seolah-olah tidak mengetahui kabar Rasulullah SAW dan ayahnya. Pagi harinya ia mendengar berita dari masyarakat Mekkah tentang strategi mereka untuk mengejar nabi, dan kemudian menyampaikan kabar tersebut kepada nabi dan ayahnya yang masih bersembunyi di gua tsur pada malam hari, sehingga nabi bersekongkol melawan. yang jahat dari orang-orang kafir Mekah.
Setelah Rasulullah SAW dan Sayyidina Abu Bakar r.a. merasa lebih aman, mereka berdua melanjutkan perjalanan ke Madinah dengan rute yang tidak biasa dan selanjutnya menghindari kejaran orang-orang kafir di Mekah. Jadi jarak total antara Mekah dan Madinah ditempuh ± 800, sekitar 200 km lebih jauh dari jalan raya. Semua itu dilakukan untuk menjaga keluhuran agama ini, juga agar kita sebagai neneknya bisa beribadah dengan lancar. Alangkah memalukan bagi umat Nabi SAW yang menolak beribadah, padahal Nabi SAW mengerahkan jiwa dan raganya untuk kita.
Setelah menempuh perjalanan yang sulit, Rasulullah SAW dan Sayyidina Abu Bakar tiba di kota Madinah pada hari Senin tanggal 12 Rabiul Awwal, baik laki-laki, perempuan, tua dan muda, hingga anak-anak menyambut semua orang dengan antusias. Dengan terbang sambil menyanyikan Qasidah:
Thala’al badru ‘alaina
Min tsaniyyatil wada
Wajaba syukru ‘alaina
Ma da’a lillahi da’….
Ya, telah muncul bulan purnama untuk kota Madinah, cahayanya tetap terang menerangi hati setiap Muslim hingga saat ini.
Tahun 1 Hijriah (Umur 53 tahun)
Pembangunan Masjid Quba
Dia menyerahkan pendamping Anas bin Malik kepada Rasulullah melalui ibunya sendiri untuk melihat siapa dia yang masih berusia 10 tahun saat itu, dengan tujuan agar Anas bin Malik dapat tinggal bersama Rasulullah dan melihat serta melayaninya.
Dia mendirikan sholat Jumat pertama dengan nabi SADF di Madinah, yang juga merupakan awal dari khutbah dalam Islam.
Rasulullah melihat di tahun pertama Hijriah bagaimana dia berpuasa Asyuro, dan menasehati neneknya untuk berpuasa.
Tahun 2 Hijriah (Umur 54 tahun)
Relokasi Kiblat ke Masjid Suci di bulan Sya’ban.
Wajib membayar zakat harta dan zakat fitrah bagi yang mampu.
Wajib puasa Ramadhan.
Tahun ini, Rasulullah SAW mulai melawan orang-orang kafir Mekkah. Perang Badar merupakan tonggak sejarah awal sejarah kemenangan Islam atas orang-orang kafir. Tepat pada tanggal 17 Ramadhan, tentara Muslim yang terdiri dari 313 orang hanya membawa 8 pedang, dalam keadaan berpuasa, melawan 1.000 orang kafir dengan senjata lengkap. Namun Allah SWT memaknai kemenangan ada di tangan Rasulullah SAW dan para sahabatnya, padahal jumlah pasukannya sangat tidak seimbang. Allah SWT memerintahkan malaikat Jibril a.s untuk membantu umat Islam agar perang ini dimenangkan secara mutlak oleh Rasulullah SAW dan para sahabatnya.
Dalam pertempuran Badar, Setan juga berperan dengan menyelinap keluar dari negara tetangga dan berubah menjadi raja dan memotivasi orang-orang kafir untuk menghancurkan umat Islam, dan orang-orang kafir sangat senang dengan raja. Namun, ketika malaikat yang dipimpin oleh malaikat Jibril a.s turun atas perintah Allah SWT, setan melihat ketakutan ribuan malaikat dan dia melarikan diri dengan diare dan meninggalkan orang-orang kafir. Hal ini dianggap aneh oleh orang-orang kafir karena ‘raja tetangga’ ini malah kabur setelah memberi motivasi. Orang kafir seperti orang biasa melihat musuh mereka hanya 300 orang, karena sebagai manusia mereka tidak bisa melihat ribuan bidadari yang berjatuhan untuk memusnahkan orang kafir. Maka iblis lari dan orang-orang kafir dimusnahkan oleh ruh kaum Muslimin, selain para malaikat Allah.
Ada beberapa perang tahun ini, termasuk perang Sawiq, Ghotfan, Qorqoroh, serta beberapa perang yang tidak dihadiri Nabi SAW
Tahun ini juga ada pernikahan antara putri tercinta Nabi SAW yaitu Sayyidatina Fatimah az Zahra dan Say
yidina Ali bin Abi Thalib.
Tahun 3 Hijriah
Kelahiran cucu Rasulullah, Sayyidina Hasan.
Pernikahan pendamping ‘Utsman bin’ Affan dengan putri Nabi saw.
Dia melarang alkohol. Konon ketika larangan minum turun, ada beberapa teman yang sedang minum di suatu tempat, dan ketika seorang teman memanggil mereka ‘Wahai sahabat Rasulullah Saw’, sebuah ayat yang melarang minuman beralkohol, diturunkan ‘, lalu tiba-tiba dilemparkan peminum dan botol dituangkan. mereka melihat minuman keras sebagai bentuk ketaatan mereka kepada Rasulullah, meskipun mereka sedang mabuk. Dan pada hari pelarangan miras / khamr, kota Madinah dibanjiri khamr, karena setiap rumah yang khamr tersapu jalan, bukti para sahabat meninggalkan khamr selamanya.
Menyusul larangan alkohol, perintah dikeluarkan untuk pertempuran Uhud yang berlangsung di pertengahan bulan Syawal pada hari Sabtu.
Dalam perang ini, Rasulullah memerintahkan para pemanah untuk berdiri di atas bukit di belakang tentara Muslim dan mendukung umat Islam yang bertempur di bawah bukit, dan Rasulullah memerintahkan para pemanah untuk ‘tetap di atas bukit’ atau kaum Muslimin menang atau kalah. Ketika kemenangan tampaknya sudah dekat, beberapa pemanah mulai turun, meninggalkan pos yang ditetapkan oleh Nabi. Hal demikian terlihat oleh Khalid bin Walid (yang pada saat itu belum masuk Islam) dan ia mengundang pasukan kafir untuk memutar balik para pemanah gunung untuk menyerang kaum Muslimin dari belakang hingga sekitar 70 Muslim tewas dalam perang tersebut.
Tahun 4 Hijriyah
Tahun tragedi Bi’r Ma’unah Berdarah, ketika seseorang meminta kepada Rasulullah untuk mengirim ulama ke desa mereka di daerah Najd untuk mengajari mereka tentang Islam, Rasulullah melihat 70 ulama yang diutus. Namun mereka dikhianati dengan dihentikan di tengah jalan dan kemudian dibunuh.
Di tahun ini, Rasulullah menikah dengan Ummi Salamah.
Tahun kelahiran Sayyidina Husain, cucu Rasulullah SAW.
Tahun 5 Hijriah
Terjadinya perang Khandaq (parit) tepatnya di bulan Syawal. Nama Khandaq, yang berarti selokan karena strategi Nabi saw dan para sahabatnya yang menggali parit yang sangat besar di sekitar kota Madinah untuk mencegah orang-orang kafir mendekati Mekah. Rasulullah Saw menggali parit tersebut hingga konon tubuhnya tertutup tanah.
Ada mukjizat dalam perang ini ketika para sahabat Jabir menawarkan bahwa Rasulullah terlihat sedang makan di tengah proses penggalian, sedangkan mereka mengatakan bahwa Rasulullah melihat bahwa Rasulullah hanya dapat melihat 2 orang sahabat yang diundang karena persediaan makanan yang sangat terbatas. Kemudian Rasulullah melihat dengan suara lantang memanggil ribuan sahabat yang sedang menggali “Wahai PENDUKUNG, SILAHKAN PERGI KE RUMAH TEMAN JABIR KARENA DIA SIAPKAN SEMUA MAKANAN” Tiba-tiba dia lari ke rumahnya dan memberitahu wanita itu bahwa mereka berdua dalam bencana karena Nabi melihat ribuan temannya telah diundang ke rumahnya, padahal makanan hanya untuk 3 orang. Istrinya berkata dengan sangat tenang: “Apakah Nabi (memberikan damai dan rahmat Allah) mengundang mereka semua?” Apakah dia menjawab ‘ya’, ‘jika dialah orang yang mengundang Anda untuk dikhawatirkan? Bukankah ini Rasulullah?’ (Artinya Rasulullah melihat bahwa orang lain tidak akan menghina), kemudian teman Jabir mendengarkan dengan tenang perkataan istrinya.
Sesampainya di rumah Jabir, melihat Rasulullah berkata bahwa saya harus melayani semua sahabat, maka pada saat itu juga muncul mukjizatnya bahwa makanan yang cukup untuk 3 orang di tangan Rasulullah itu cukup untuk ribuan orang yang kelaparan dari kalangan sahabat. Tentu saja, hal ini melegakan teman Jabir, meski pada awalnya dia tegang. Menurut perkataan istrinya, Nabi melihat tidak ada yang akan mengecewakan.
Terjadi gerhana matahari, dan Rasulullah melihat shalat sunnah Kusuf yaitu shalat gerhana matahari. Rasulullah juga memohon agar hujan segera diturunkan setelah kemarau yang luar biasa, dan ini dikabulkan oleh Allah swt.
Ada beberapa perang. Diantaranya adalah Pertempuran Hudaibiyah, Pertempuran Bani Lihyan, Pertempuran Dzi Qord.
Islam adalah sepupu Rasulullah yang bernama ‘Aqil bin Abi Thalib, saudara dari khalifah’ Ali bin Abi Thalib. Rasulullah bersabda kepada ‘Aqil’: ‘Aku cinta kalian berdua, cinta karena kalian adalah sepupuku, dan cintaku pada ayahmu Abu Thalib’
Tahun 7 Hijriah (Umur 60 tahun)
Ada perang yang Rasulullah saksikan, di sekitar Khaibar, yaitu sekitar 190 km sebelah utara kota Madinah dan saat itu sahabatnya Abu Hurairah r.a. masuk Islam.
Di sela-sela perang ini ada seorang wanita bernama Bintal Harits yang memasak daging kambing dan kemudian memasukkan racun mematikan ke dalam daging sebelum disajikan kepada Nabi.
menghina, memburu dan akan membunuhnya. Dia kembali dengan kekuatan besar, orang-orang Mekah menjadi sasaran tanpa perlawanan, tetapi Rasulullah Saw masuk dengan tawadu ‘dan tanpa balas dendam, meskipun banyak dari teman-temannya dibunuh oleh orang-orang kafir Mekah. Kemudian dia melewati Ka’bah, menyingkirkan berhala dan berpidato di depan orang-orang kafir di Mekah, di antara kalimatnya adalah “Sebarkan, kamu diampuni”.
Tahun 9 Hijriah
Pecahnya Perang Tabuk.
Tahun ini, Sayyidina Abu Bakar memimpin beberapa jamaah.
Kematian putra Rasulullah Saw yang bernama Ibrahim, dan He Saw berkata: “Sungguh kami berduka cita Ibrahim, tapi kami tidak mengucapkannya, kecuali perkataan orang yang bersabar: Inna Lillahi Wa Inna Ilaihi Raji’un”.
Tahun 10 Hijriah
Di antara mereka yang masuk Islam tahun ini adalah seorang teman Jarir bin Abdillah dari Yaman, yang sangat menarik. Itulah mengapa dia disebut oleh Sayyidina Umar bin Khattab sebagai ‘Nabi Yusuf dari ummah ini’.
Seseorang bernama Musailimah mengaku sebagai nabi, dengan mengatakan bahwa dia sama dengan nabi. Sedangkan tulisan surat untuk Rasulullah Saw yang berjudul “Dari Musailimah Rasulullah ke Muhammad Rasulullah”. Sedangkan Rasulullah Saw membalas surat bertajuk “dari Muhammad Rasulullah ke Musailimah Pembohong”.
Ada kejadian Rasulullah Saw mendoakan anak kecil sambil memegangi kepalanya, pembohong Musailimah ini menirunya agar rambut yang dilihat Rasulullah pegang tidak memutih sampai tua, sedangkan rambut yang didoakan Musailimah menjadi gundul. 7 generasi!
Rasulullah Saw menunaikan haji wada yang artinya perpisahan dengan haji, karena setelah itu Rasulullah Saw tidak lagi menunaikan haji.
Disebut juga Haji Balagh (pengiriman), karena dalam haji ini Nabi melihat bahwa semua hukum Allah swt tersampaikan dengan sempurna. sebagaimana tertuang dalam Surat Al Maidah: 3. Agar semua hukum untuk pengeluaran baru yang datang setelah wafatnya Nabi tidak berasal dari ayat-ayat Syariah Nabi.
Kepergian sang kekasih
Di usianya yang ke 63, beberapa bulan setelah haji wada ‘, tepatnya pada hari Senin tanggal 12 Rabiul Awwal, datanglah malaikat Israel kepada Rasulullah Saw yang sedang dalam keadaan sakit. Malaikat Israel membawa salam dari Allah swt dan menawarkan sesuatu yang tidak pernah dipersembahkan kepada hamba-hambanya yaitu: “tetap ingin tetap hidup / siap bertemu Allah swt”, kemudian nabi menjawab “ketemu Allah”.
Malaikat memulai proses pengambilan jiwa dengan sangat lembut, tetapi Rasulullah (semoga damai bersamanya) mengeluh saat dia bertanya tentang rasa sakit karena mengambil nyawa seseorang, dan karena itu malaikat Israel berkata: “demi Allah aku tidak pernah mengambil Jauhilah makhluk yang lebih lembut dari itu, ya Rasulullah “. Dia segera teringat ummahnya (bagaimana ummah saya bisa merasa seperti itu?
Dia kemudian berdoa, “Allahumma tsaqqil ‘alayya wa khoffif’ ala ummati” yang berarti “Ya Allah, bebankan aku dengan rasa sakit suci kematian ummatku, dan ringankan atas mereka”.
Maka dia kembali dari alam fana ini ke robbi ilahi, Madinah berduka, malaikat berduka, beberapa teman meninggal seketika me
ndengar kabar, yang lain pingsan, beberapa meminta untuk dibutakan sehingga mereka tidak akan melihat dunia tanpa Rasul dan Allah mengabulkannya.